Home » , » Pemerintah Targetkan PP EBT Rampung Tahun Depan

Pemerintah Targetkan PP EBT Rampung Tahun Depan

Livejurnal69 - energiterbarukan- Pemerintah menargetkan Peraturan Pemerintah (PP) Energi Baru Terbarukan (EBT) rampung tahun depan. Hal itu dikatakan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (DJEBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Luluk Sumiarso sesuai membuka acara launchingWorld Renewable Energy And Energy Eficiency Conference (WREEEC)2011  di Gedung KESDM, Senin 20 Desember 2010.
"Kita tidak perlu menunggu adanya UU, dengan PP pun sudah bisa dilakukan, awal 2011 bisa difinalisasi, saat ini sedang dibuat pembahasaannya"ujar dia.


Menurut dia, dalam melakukan pembahasan Rancangan Peraturan Pemerintah  (RPP) tersebut pihaknya tidak akan meninggalkan pemangku kepentingan (stakeholder), pasalnya ini bisa sebagai ajang sosialisasi."Stakeholder akan kami undang, agar nantinya mereka tidak kaget,"tuturnya. Dalam PP ini, lanjut Luluk, akan diatur mekanisme tarif yang jelas, portofolio serta penggunaan EBT dengan demikian diharapkan bisa menjadi sebuah peraturan yang terintegrasi.

Lebih lanjut dia memaparkan, pembentukan PP EBT ini merupakan amanat Undang-Undang (UU) Energi no.30/2007, dimana amanat lainnya yaitu mengatur efisiensi dan konservasi energi serta Pedoman Pengelolaan energi secara keseluruhan. "Untuk konservasi sudah ada PP No.70/2009,"tuturnya.

Pada kesempatan yang sama,  Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) meminta pemerintah untuk membuat  terobosan kebijakan dalam bidang energi baru dan terbarukan. "Keberlimpahan sumber daya energi baru dan terbarukan tidaklah cukup. Pemerintah mesti mengeluarkan terobosan berupa kebijakan baru yang lebih menarik lagi bagi investasi energi baru dan terbarukan," papar dia.

Hilmi berharap tahun 2011 menjadi momentum keluarnya kebijakan baru yang menarik bagi investasi EBT khususnya menyangkut harga dan kewajiban (mandatory)."Berdasarkan data  total investasi energi baru dan terbarukan dunia mencapai US$140 miliar, Indonesia hanya memanfaatkan satu persen,"pungkasnya.


Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Sahabat yang budiman jangan lupa Setelah membaca untuk memberikan komentar.Jika Sobat Suka Akan Artikelnya Mohon Like Google +1 nya.
Komentar yang berbau sara,fornografi,menghina salah satu kelompok,suku dan agama serta yang bersifat SPAM dan LINK karena akan kami hapus.Terima Kasih Atas Pengertiannya

 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2012. Jurnal Secience - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Creative Commons License
Proudly powered by Blogger