Dalam percobaan mereka menemukan bahwa merusak korteks parietal, menggunakan pulsa singkat stimulasi magnetik, gangguan signifikan penilaian relawan 'tentang hubungan spasial antara wajah mereka dan tangan, tetapi tidak persepsi mereka menyentuh atau lokasi saja. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Current Biology, dan didanai oleh Bioteknologi dan Biological Sciences Research Council (BBSRC).
Profesor Patrick Haggard, UCL Institute of Cognitive Neuroscience, yang memimpin tim UCL, kata "Otak kita terus melacak gerakan anggota badan, sehingga kita selalu tahu postur tubuh kita, bahkan dengan mata tertutup. Hasil penelitian kami menunjukkan , untuk pertama kalinya, bagaimana update otak ini 'ruang tubuh.
"Temuan kami mungkin relevan dengan anak-anak dengan gangguan koordinasi perkembangan: anak-anak ini mengalami kesulitan dalam mengkoordinasikan gerakan mereka, tetapi bukti terbaru menunjukkan bahwa satu masalah mendasar adalah miskin rasa mereka di mana anggota badan mereka dalam ruang. Hasil yang kami mengidentifikasi bagian tertentu dari korteks parietalis yang dibutuhkan untuk pembuatan peta ini ruang tubuh. "
Di lengan relawan percobaan 'ditempatkan di selempang yang dapat mengangkat dan menurunkan. Peneliti kemudian menerapkan tekan singkat di salah satu lokasi yang banyak di lengan relawan, segera diikuti dengan keran singkat di salah satu lokasi yang banyak di wajah. Peserta diminta untuk menilai apakah lokasi keran lengan berada di atas atau di bawah keran wajah, keputusan yang hanya bisa dilakukan dengan menggabungkan informasi tentang lokasi tekan pada kulit, dan tentang posisi lengan relatif terhadap tubuh.
Peneliti kemudian mengganggu aktivitas korteks parietal posterior (PPC) di belahan otak kanan dengan memberikan sebuah pulsa singkat stimulasi magnetik setelah keran lengan dan sebelum keran wajah. stimulasi tersebut disampaikan melalui koil ditempatkan di kulit kepala lebih dari lokasi posterior korteks parietalis ditunjukkan pada otak scan diambil dari masing-masing peserta.
stimulasi secara signifikan terganggu penilaian relawan tentang hubungan spasial antara lengan dan keran keran wajah. Krusial, ketika para relawan hanya menilai posisi lengan saja, atau lokasi sentuhan saja, stimulasi yang sama tidak berpengaruh. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa korteks parietal posterior adalah area otak kunci yang menggabungkan sentuhan dan posisi anggota tubuh, untuk menghasilkan sebuah peta di mana keran di ruang egosentris.
0 komentar:
Posting Komentar
Sahabat yang budiman jangan lupa Setelah membaca untuk memberikan komentar.Jika Sobat Suka Akan Artikelnya Mohon Like Google +1 nya.
Komentar yang berbau sara,fornografi,menghina salah satu kelompok,suku dan agama serta yang bersifat SPAM dan LINK karena akan kami hapus.Terima Kasih Atas Pengertiannya