Livejurnal69 - Sadar atau tidak sadar, perkembangan teknologi informasi sudah menuju pada era Cloud Computing atau dalam bahasa Indonesia diistilahkan sebagai 'Komputasi Awan.'
Cloud Computing adalah sebuah bentuk produktivitas di masa depan yang berbasis internet dan bekerja dalam logika seperti jaringan listrik, dimana distribusi sumber data, piranti lunak dan informasi semuanya disalurkan ke komputer atau perangkat lain sesuai kebutuhan.
Cloud memungkinkan biaya start-up rendah dan hilangnya investasi modal karena pelanggan tidak perlu membeli seluruh perangkat keras maupun perangkat lunak, kata siaran pers Microsoft, Senin.
Semua diberikan dalam bentuk jasa layanan oleh Microsoft dan mitra-mitranya yang menyediakan jasa Cloud Computing. Solusi ini juga menarik, karena bisnis-bisnis tidak lagi perlu dipusingkan oleh kompleksitas teknologi dengan mentransfer risiko ke pihak ke tiga, yaitu penyedia jasa di Cloud Computing.
Oleh sebab itu Cloud dianggap sebagai solusi paling pas bagi pebisnis pemula atau para perusahaan ‘start-up’ yang umumnya berjuang mengatasi penghematan modal dan biaya operasional serta kendala terbatasnya tenaga ahli terutama di aspek teknologi informasi.
Irving Hutagalung, ISV and Enterpreneurship Program Manager Developer and Platform Group PT. Microsoft Indonesia, menjelaskan bahwa dengan cloud computing pebisnis pemula tak perlu mengeluarkan biaya untuk sewa tempat dan memiliki server sendiri untuk mengatur lalu lintas komunikasi internet. Mereka cukup menyewa dari provider saja.
Selain belum memiliki kemampuan investasi yang besar, start-up companies juga belum dapat secara memastikan secara konkrit kebutuhan pelanggannya, apakah volumenya cukup besar atau tidak.
"Sekali lagi cloud merupakan solusi yang paling sesuai, karena bisa diatur secara fleksibel. Awalnya, perusahaan bisa menggunakan layanan yang kecil saja, jika ternyata kebutuhan meningkat maka kapasitasnya secara fleksibel bisa ditingkatkan oleh provider – dan demikian sebaliknya jika kebutuhannya menurun," kata Irving.
Irving juga menjelaskan bahwa dengan demikian start-up companies mampu meminimalkan resiko investasi dan customer hanya membayar biaya yang digunakan saja.
Microsoft sendiri menyediakan layanan Komputasi Awan lengkap yang komprehensif dengan jaminan reabilitas, keamanan dan jangkauan global serta terus menciptakan aplikasi-aplikasi, peralatan dan infrastruktur yang akan menentukan era baru komputasi dunia.
Inovasi Microsoft mendukung efisiensi, menyediakan mulai dari solusi infrastruktur hingga solusi produktifitas bisnis, mulai dari solusi desktop hingga solusi server melalui Cloud dan on-premise (di lokasi).
Di dunia bisnis, Microsoft menyediakan solusi Cloud Computing lengkap, mulai dari solusi Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS) hingga Infrastructure as a Service (IaaS). Sifat jangkauan solusi Microsoft pun mencakup Public Cloud, Private Cloud dan Hybrid Cloud.
Microsoft juga terus mengembangkan kapasitas para pengguna teknologinya, salah satunya melalui Program BINA-ISV yang memberikan informasi terbaru mengenai teknologi Microsoft dalam berbagai bentuk kegiatan seperti, forum seminar, kesempatan pelatihan, update melalui website, diskusi melalui blog dan penyebarluasan newsletter.
Microsoft juga membantu mengembangkan pengetahuan serta keterampilan vendor, profesional di bidang TI dan pengembang-pengembang lokal selain tentunya komunitas. Irving menegaskan bahwa jika industri lokal berkembang, maka secara otomatis industri TI juga akan berkembang.
Cloud Computing adalah sebuah bentuk produktivitas di masa depan yang berbasis internet dan bekerja dalam logika seperti jaringan listrik, dimana distribusi sumber data, piranti lunak dan informasi semuanya disalurkan ke komputer atau perangkat lain sesuai kebutuhan.
Cloud memungkinkan biaya start-up rendah dan hilangnya investasi modal karena pelanggan tidak perlu membeli seluruh perangkat keras maupun perangkat lunak, kata siaran pers Microsoft, Senin.
Semua diberikan dalam bentuk jasa layanan oleh Microsoft dan mitra-mitranya yang menyediakan jasa Cloud Computing. Solusi ini juga menarik, karena bisnis-bisnis tidak lagi perlu dipusingkan oleh kompleksitas teknologi dengan mentransfer risiko ke pihak ke tiga, yaitu penyedia jasa di Cloud Computing.
Oleh sebab itu Cloud dianggap sebagai solusi paling pas bagi pebisnis pemula atau para perusahaan ‘start-up’ yang umumnya berjuang mengatasi penghematan modal dan biaya operasional serta kendala terbatasnya tenaga ahli terutama di aspek teknologi informasi.
Irving Hutagalung, ISV and Enterpreneurship Program Manager Developer and Platform Group PT. Microsoft Indonesia, menjelaskan bahwa dengan cloud computing pebisnis pemula tak perlu mengeluarkan biaya untuk sewa tempat dan memiliki server sendiri untuk mengatur lalu lintas komunikasi internet. Mereka cukup menyewa dari provider saja.
Selain belum memiliki kemampuan investasi yang besar, start-up companies juga belum dapat secara memastikan secara konkrit kebutuhan pelanggannya, apakah volumenya cukup besar atau tidak.
"Sekali lagi cloud merupakan solusi yang paling sesuai, karena bisa diatur secara fleksibel. Awalnya, perusahaan bisa menggunakan layanan yang kecil saja, jika ternyata kebutuhan meningkat maka kapasitasnya secara fleksibel bisa ditingkatkan oleh provider – dan demikian sebaliknya jika kebutuhannya menurun," kata Irving.
Irving juga menjelaskan bahwa dengan demikian start-up companies mampu meminimalkan resiko investasi dan customer hanya membayar biaya yang digunakan saja.
Microsoft sendiri menyediakan layanan Komputasi Awan lengkap yang komprehensif dengan jaminan reabilitas, keamanan dan jangkauan global serta terus menciptakan aplikasi-aplikasi, peralatan dan infrastruktur yang akan menentukan era baru komputasi dunia.
Inovasi Microsoft mendukung efisiensi, menyediakan mulai dari solusi infrastruktur hingga solusi produktifitas bisnis, mulai dari solusi desktop hingga solusi server melalui Cloud dan on-premise (di lokasi).
Di dunia bisnis, Microsoft menyediakan solusi Cloud Computing lengkap, mulai dari solusi Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS) hingga Infrastructure as a Service (IaaS). Sifat jangkauan solusi Microsoft pun mencakup Public Cloud, Private Cloud dan Hybrid Cloud.
Microsoft juga terus mengembangkan kapasitas para pengguna teknologinya, salah satunya melalui Program BINA-ISV yang memberikan informasi terbaru mengenai teknologi Microsoft dalam berbagai bentuk kegiatan seperti, forum seminar, kesempatan pelatihan, update melalui website, diskusi melalui blog dan penyebarluasan newsletter.
Microsoft juga membantu mengembangkan pengetahuan serta keterampilan vendor, profesional di bidang TI dan pengembang-pengembang lokal selain tentunya komunitas. Irving menegaskan bahwa jika industri lokal berkembang, maka secara otomatis industri TI juga akan berkembang.
0 komentar:
Posting Komentar
Sahabat yang budiman jangan lupa Setelah membaca untuk memberikan komentar.Jika Sobat Suka Akan Artikelnya Mohon Like Google +1 nya.
Komentar yang berbau sara,fornografi,menghina salah satu kelompok,suku dan agama serta yang bersifat SPAM dan LINK karena akan kami hapus.Terima Kasih Atas Pengertiannya