(Livejurnal69-dw-world)- Selain faktor lain yang belum dikenali, stres yang meningkat dianggap sebagai penyebab meningkatnya penyakit kejiwaan. Selain itu, gaya hidup modern yang sulit untuk dijalankan, juga merupakan penyebab penyakit kejiwaan.
Saat ini di seluruh dunia, sekitar 150 juta orang menderita penyakit depresi atau tekanan jiwa. Penyakit tersebut tampaknya kurang membahayakan nyawa ketimbang penyakit demam berdarah, misalnya. Seperti yang dikatakan Peter Piot, Direktur Pusat Studi Kesehatan dan Kesehatan Kawasan Tropis, "Di mata saya, penyakit kejiwaan adalah penyakit yang paling diremehkan. Selain itu, penyakit tersebut dicap buruk dalam semua masyarakat. Selain itu, penyakit psikis merupakan penyebab utama penyakit lain. Tapi penyakit psikis tidak ditangani dengan prioritas. Misalnya dalam Majelis Umum PBB diputuskan bahwa pada September 2011 diadakan pertemuan mengenai penyakit tidak menular. Itu merupakan hal yang besar. Tapi sayangnya mereka menetapkan untuk tidak membicarakan penyakit psikis. Bagi saya itu mengejutkan. Di banyak negara, satu-satunya solusi bagi pasien penyakit jiwa adalah mengucilkannya. Dan itu, walau pun sebenarnya penyakit psikis bisa ditangani. Kita bisa menangani depresi, kita bisa menangani skizofrenia."
Sementara, saran yang dilontarkan Perhimpunan Psikiater Jerman untuk mengurangi dampak penyakit kejiwaan adalah olahraga secara teratur. Tubuh manusia yang berolahraga secara teratur akan memproduksi hormon endorphin atau hormon kebahagiaan. Dengan begitu, suasana hati orang yang menderita depresi atau stres bisa diperbaiki. Olahraga yang membantu mengurangi atau mencegah penyakit kejiwaan depresi dan stress adalah olahraga ketahanan, seperti berlari, berenang dan jalan kaki.
Selain perbaikan suasana hati, dengan berolahraga, orang akan lebih tahan stress dan juga kepercayaan dirinya meningkat. Tidak hanya pasien gangguan kejiwaan yang disarankan untuk berolahraga, tapi juga orang-orang sehat yang ingin terhindar dari penyakit tersebut.
Artinya, penduduk harus menjaga supaya terus menjalani gaya hidup lebih sehat. Yang terakhir, hal tersebut menyangkut perubahan sikap. Namun perubahan sikap merupakan hal yang sulit dijangkau dan menyentuh masalah keseimbangan yang tepat antara campur tangan negara, misalnya larangan merokok di tempat umum, dan kebebasan individu.
Pekka Puska, ketua Federasi Jantung Dunia mengatakan, "Tidak ada kata ‘jika begini atau begitu'. Ini menyangkut proses perubahan kemasyarakatan bagi orang-orang yang memerlukan informasi. Kita memerlukan pencerahan, kita harus menolong orang-orang untuk hidup lebih sehat. Dan itu sangat berkaitan dengan lingkungannya. Karena apa yang kita makan, seberapa banyak kita bergerak, akan tergantung pada lingkungannya. Apa yang ditawarkan, apa yang mungkin. Oleh sebab itu, masyarakat dan juga komunitas kecil harus bernegosiasi, kita memerlukan program negara, kita harus melibatkan sektor lainnya. Industri pangan dan organisasi non pemerintah. Tapi kita memerlukan juga arahan dari pembuat undang-undang.
0 komentar:
Posting Komentar
Sahabat yang budiman jangan lupa Setelah membaca untuk memberikan komentar.Jika Sobat Suka Akan Artikelnya Mohon Like Google +1 nya.
Komentar yang berbau sara,fornografi,menghina salah satu kelompok,suku dan agama serta yang bersifat SPAM dan LINK karena akan kami hapus.Terima Kasih Atas Pengertiannya